CROWS ZERO
Directed by Takashi Miike
Produced by Mataichiro Yamamoto
Screenplay: Shogo Muto
Music by Naoki Otsubo
Cinematography : Takumi Furuya
Editing by Shuichi Kakesu, Tomoki Nagasaka
Release date: Japan : October 27, 2007
Running time : 129 min.
Country : Japan
Language : Japanese
Directed by Takashi Miike
Produced by Mataichiro Yamamoto
Screenplay: Shogo Muto
Music by Naoki Otsubo
Cinematography : Takumi Furuya
Editing by Shuichi Kakesu, Tomoki Nagasaka
Release date: Japan : October 27, 2007
Running time : 129 min.
Country : Japan
Language : Japanese
Crows Zero (クローズZERO)
atau Kurōzu Zero adalah sebuah film yang diadaptasi dari manga asal Jepang
berjudul “Crows” karangan Hiroshi Takahashi. Film ini mengambil setting satu
tahun sebelum setting waktu pada manga Crows tersebut dimulai. Menceritakan
latar belakang karakter-karakter di Suzuran High School, sebuah sekolah dengan
tingkat kekerasan paling parah di Jepang.
Suzuran High School |
Terkenal dengan
nama besar "The School of Crows," murid-murid sekolah ini memanggil
dirinya sendiri dengan nama "crows" dan saling bertarung satu sama lain
untuk berebut kekuasaan dan kekuatan. Genji Takiya (Shun Oguri), seorang anak
bos yakuza yang menjadi murid pindahan kelas tiga berusaha mengambil alih SMA
Suzuran demi membuktikan kepada ayahnya bahwa ia mampu menjadi pewaris
organisasi yakuza yang dipimpin oleh ayahnya. Tantangan terbesar Genji dalam
menaklukkan sekolah tersebut adalah mengalahkan Tamao Serizawa (Takayuki
Yamada), pemimpin gank Serizawa's Army yang merupakan gank terbesar dan terkuat
di SMA tersebut.
Secara
visual, suasana mencekam khas film Takeshi Miike yang aku tonton di film 13 Assasins sudah muncul sejak scene kedua. Yaitu, scene yang memunculkan SMA
Suzuran untuk pertama kalinya. Kemudian audio, scene-scene pembuka yang
diiringi lagu I Wanna Change yang dibawakan The Street Beats dengan nuansa
J-Rock yang kental mampu menciptakan suasana liar street fighting dan membangun
mood buat berantem. :D
GPS vs The Front of Armament |
Technically,
I’m not an expert about making a movie and stuffs. Tapi bahkan orang awam pun
pasti akan menyadari cacat scene parah pada adegan
Genji-Takeshi-Ken setelah group date. Scene terlihat dipotong secara kasar
sehingga cukup mengganggu penonton. Ditambah jokes kemripik yang ditayangkan
selama hampir dua menit, menjadikan scene ini scene terburuk sepanjang durasi film.
Another
disturbing things are the background musics. Somehow the volume goes up and
down seenaknya sendiri. Angle yang digunakan juga terkadang nggak pas sehingga
kita justru tidak bisa melihat akting pemeran, karena aktornya sendiri justru
membelakangi kamera. Absurd. From
storyline side, a tale about hot-blooded Juvennille who had a goal in his life,
banyak. Tapi film dengan puluhan
fighting scenes yang menyodorkan anak-anak SMA tawuran dengan brutal dan
berdarah-darah, ditambah side story seputar kehidupan para yakuza, mungkin baru
dapat aku temukan di film ini.
Final fight Takiya Genji vs Tamao Serizawa |
Keunggulan
lain dari Crows Zero adalah banyaknya aktor papan atas Jepang yang muncul dari range usia yang beragam.
Mulai dari Goro Kishitani (Takiya Hideo), Takayuki Yamada (Tamao
Serizawa), Sousuke Takaoka (Shun Izaki), Kenta Kiritani (Tokio Tatsukawa) dan Shun
Oguri sendiri. Banyak partisipan Crows Zero yang sering muncul di list
film-film dan drama di televisi Jepang. Actually, this is the first Japanese movie who
made me fell in love with Sousuke Takaoka-san. Dan film ini juga yang menggeser
statement acting “wagu” nya artis Jepang yang sudah lama kuyakini. No offense.
Favourite Scene (s): Scene Tamao with motorbike, Scene Takiya Genji win class E
Worst Scene (s):
First fighting Genji vs Yakuza, Scene after group date
Recommended Soundtrack: Into the Battlefield – Furukawa Hiroshi
1 komentar:
reviewnya bagus. terus lanjut nulis blognya ya. :D
Posting Komentar