Pages

Minggu, 10 Februari 2013

Crows Zero



CROWS ZERO
Directed by Takashi Miike
Produced by Mataichiro Yamamoto
Screenplay: Shogo Muto
Music by Naoki Otsubo
Cinematography : Takumi Furuya
Editing by Shuichi Kakesu, Tomoki Nagasaka
Release date: Japan : October 27, 2007
Running time : 129 min.
Country : Japan
Language : Japanese

Crows Zero (クローズZERO) atau Kurōzu Zero adalah sebuah film yang diadaptasi dari manga asal Jepang berjudul “Crows” karangan Hiroshi Takahashi. Film ini mengambil setting satu tahun sebelum setting waktu pada manga Crows tersebut dimulai. Menceritakan latar belakang karakter-karakter di Suzuran High School, sebuah sekolah dengan tingkat kekerasan paling parah di Jepang.

Suzuran High School
Terkenal dengan nama besar "The School of Crows," murid-murid sekolah ini memanggil dirinya sendiri dengan nama "crows" dan saling bertarung satu sama lain untuk berebut kekuasaan dan kekuatan. Genji Takiya (Shun Oguri), seorang anak bos yakuza yang menjadi murid pindahan kelas tiga berusaha mengambil alih SMA Suzuran demi membuktikan kepada ayahnya bahwa ia mampu menjadi pewaris organisasi yakuza yang dipimpin oleh ayahnya. Tantangan terbesar Genji dalam menaklukkan sekolah tersebut adalah mengalahkan Tamao Serizawa (Takayuki Yamada), pemimpin gank Serizawa's Army yang merupakan gank terbesar dan terkuat di SMA tersebut.

          Secara visual, suasana mencekam khas film Takeshi Miike yang aku tonton di film 13 Assasins sudah muncul sejak scene kedua. Yaitu, scene yang memunculkan SMA Suzuran untuk pertama kalinya. Kemudian audio, scene-scene pembuka yang diiringi lagu I Wanna Change yang dibawakan The Street Beats dengan nuansa J-Rock yang kental mampu menciptakan suasana liar street fighting dan membangun mood buat berantem. :D 

GPS vs The Front of Armament
        Technically, I’m not an expert about making a movie and stuffs. Tapi bahkan orang awam pun pasti akan menyadari cacat scene parah pada adegan Genji-Takeshi-Ken setelah group date. Scene terlihat dipotong secara kasar sehingga cukup mengganggu penonton. Ditambah jokes kemripik yang ditayangkan selama hampir dua menit, menjadikan scene ini scene terburuk sepanjang durasi film.


      
     Another disturbing things are the background musics. Somehow the volume goes up and down seenaknya sendiri. Angle yang digunakan juga terkadang nggak pas sehingga kita justru tidak bisa melihat akting pemeran, karena aktornya sendiri justru membelakangi kamera. Absurd. From storyline side, a tale about hot-blooded Juvennille who had a goal in his life, banyak.  Tapi film dengan puluhan fighting scenes yang menyodorkan anak-anak SMA tawuran dengan brutal dan berdarah-darah, ditambah side story seputar kehidupan para yakuza, mungkin baru dapat aku temukan di film ini.

Final fight Takiya Genji vs Tamao Serizawa

Keunggulan lain dari Crows Zero adalah banyaknya aktor papan atas Jepang  yang muncul dari range usia yang beragam. Mulai dari Goro Kishitani (Takiya Hideo), Takayuki Yamada (Tamao Serizawa), Sousuke Takaoka (Shun Izaki), Kenta Kiritani (Tokio Tatsukawa) dan Shun Oguri sendiri. Banyak partisipan Crows Zero yang sering muncul di list film-film dan drama di televisi Jepang. Actually, this is the first Japanese movie who made me fell in love with Sousuke Takaoka-san. Dan film ini juga yang menggeser statement acting “wagu” nya artis Jepang yang sudah lama kuyakini. No offense. 


Scene Stealer: Takayuki Yamada/Tamao Serizawa

Favourite Scene (s): Scene Tamao with motorbike, Scene Takiya Genji win class E

Worst Scene (s):  First fighting Genji vs Yakuza, Scene after group date

Becoming a fangirl, I guess...

It's been a long time since my last post...

Anyway, liburan super selo ini dengan sangat tidak terduga saya habiskan dengan menonton film-film dan tv series Jepang. Dan secara tidak terduga juga, ternyata saya bisa sebegitu terpukau dengan akting aktor-aktor di film-film Jepang tadi. Sehingga nggak cuma menikmati, beberapa film bahkan saya tonton lagi  berkali-kali. Padahal sebelumnya saya punya mindset negatif  tentang artis Jepang. Mindset negatif ini muncul karena dulu saya pernah menonton sebuah film Jepang dengan artis yang aktingnya menurut saya norak dan cukup bikin risih. Film apa itu? Saya sendiri juga lupa.
Yang jelas, dengan minimnya referensi, sejauh ingatan saya film Jepang yang berhasil memberikan efek “wow” baru Memoirs of Geisha saja. Itupun lupa-lupa ingat karena film ini saya tonton ketika masih SMP. Film Jepang selanjutnya yang saya ingat ya paling Koizora (Sky of Love) dengan tokoh utama Haruma Miura. Saya nonton juga karena karena teman-teman SMA dulu sempat hebring dengan kemunculan film yang menurut saya cukup nggak masuk akal ini (Having sex di perpus sekolah itu…absurd).




Jadi ya sampai di situ aja film Jepang yang aku tonton sepertinya. Karena pada dasarnya memang nggak begitu aware sama film-film dan drama-drama Jepang karena alasan yang sudah saya sebutkan sebelumnya. Tapi karena suatu hal, mau nggak mau saya diharuskan menulis banyak hal tentang sebuah film berjudul Crows Zero. Sialnya, gara-gara film itu tadi, hati ini digondol dan dibikin semrawut sama beberapa pemain di film itu. Dan seperti fans-fans wanita pada umumya, kekaguman tadi merambat jadi semacam ketergantungan buat nontonin wajah-wajah pria tampan ini di setiap scenenya. 
Tapi baru belakangan saya tahu bahwa banyak partisipan film Crows Zero ini ternyata memang actor-aktor papan atas Jepang yang wajahnya sering berkeliaran di layar kaca (TV Jepang tentunya). Kenta Kiritani (Tokio Tatsukawa), Takayuki Yamada (Tamao Serizawa), Shun Oguri (Takiya Genji), Shunsuke Daito (Kirishima Hiromi), Watanabe Dai (Hidetou Bando) dan Sousuke Takaoka (Shun Izaki) adalah beberapa di antaranya.
Di sinilah Wikipedia menjalankan fungsinya dengan sangat baik. Referensi-referensi film Jepang high quality banyak saya dapat, meskipun belum semua sempat saya tonton karena keterbatasan waktu. Terutama untuk referensi film dan drama yang ada Sousuke Takaoka-san… His irresistible pout and bad-ass face, duh atiku…

Sousuke Takaoka as Shun Izaki at Crows Zero
Kembali ke topik, jadi Sousuke Takaoka ini famous karena sering memerankan supporting role yang menantang di film-film controversial, such as Battle Royale (2000) dan Concrete (2004). Dia juga main di film Pacchigi! (yang ini dapet banyak penghargaan dan merupakan salah satu film terbaik Jepang, katanya sih, saya juga belum nonton), Bokura Ga Ita, Blue Spring, 13th Assasin, dll.  
Berkat film Crows Zero ini almost all of my spare time habis buat mantengin film-film Jepang. Tapi ternyata ada juga temen yang sama-sama broken her replay button gara-gara film Crows Zero ini, yaitu Intan. Dan sekarang kita baru menghabiskan tv series Jepang berjudul Rookies! Di sini Sousuke Takaoka dan Kenta Kiritani jadi anak SMA yang tergabung dalam klub baseball. Kalau TV Series ini rilis tahun 2008, bisa dilihat bahwa mereka memerankan anak SMA di usia hampir 30 tahun. Herannya, masih pantes, dan masih unyu.
 

(c)2009 Live In A Toy. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger